Kamis, 12 Juli 2012

contoh penerapan sistem cerdas dalam bisnis beserta penjelasanya


Jika kita bertanya tentang apakah sistem cerdas itu, sebenarnya secara simpel dapat terwakili dengan pertanyaan : ”Bagaimana cara kerja otak manusia?”. Berbicara tentang cara kerja manusia, kita harus menyadari kelebihan yang dimiliki manusia dibandingkan mahlik Tuhan yang lain. Manusia yang dianugrahi akal dan pikiran selalu mencoba memberikan inovasi terbaru dalam mengaplikasikan pemikiran-pemikirannya menjadi suatu karya nyata. Dan seiring juga dengan berkembangnya teknologi, manusia juga mulai mereplikakan pemikiran-pemikirannya tersebut ke dalam suatu sistem cerdas buatan. Sistem cerdas menerapkan metode dan teknik kecerdasan buatan dengan memberikan gambaran bagaimana kita membuat sistem yang seakan-akan sistem yg kita buat dapat berpikir seperti manusia, berpikir rasional, berperilaku seperti manusia, dan berperilaku rasional. Sistem cerdas buatan itu juga membuat program yang dapat berinteraksi dengan manusia, atau membangun kecerdasan suatu program pada sebuah mesin agar dapat berinteraksi dengan manusia. Intinya sistem ini dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi dan cara kerja seperti halnya otak manusia. Lalu pertanyaan berikutnya, sebenarnya cara kerja otak manusia yang seperti apakah yang dimaksudkan itu?
Cara kerja otak manusia sebenarnya sangat berkaitan dengan cara kerja sel saraf otak manusia. Dalam pengaplikasiannya ke dalam mesin yang akan diberi kecerdasan buatan, dibutuhkan suatu perumusan model matematis. Model persamaan matematis tersebut dituliskan pada program-program seperti Visual Basic, Delphi, dan Matlab. Sistem pemodelan matematis ini sering disebut dengan Artificial Neural Network. Lebih jauh Artificial Neural Network  atau Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia. JST merupakan sistem adaptif yang dapat mengubah strukturnya untuk memecahkan masalah berdasarkan informasi eksternal maupun internal yang mengalir melalui jaringan tersebut (id.wikipedia.org).
Berkaitan dengan cara kerja otak tersebut, ada beberapa sifat dasar yang menyebabkan sistem cerdas dikatakan memiliki kemiripan dengan kerja manusia, yaitu bagaimanakah manusia berpikir dan bertindak seperti manusia? Bagaimana suatu sistem cerdas buatan tersebut dapat mempelajari dan mengidentifikasi keadaan di sekitarnya? Sistem ini harus memiliki proses nalar dan logika yang benar dan menyimpulkan data yang diperoleh dari hasil identifikasi. Setelah itu bagaimanakah sistem cerdas buatan itu dapat  mengolah dan mengambil keputusan tanpa diperintah untuk menanggapi setelah mengenali fenomena yang terjadi di sekitarnya. Hal demikianlah yang disebut dengan Artificial Intelligence(AI).

Dalam sistem cerdas kita harus menghindari sistem konvensional yang hanya mengenal logika “1” dan “0” atau “ya” dan “tidak” saja. Lebih dari itu untuk menjadikan sistem cerdas semakin mirip dengan sistem yang bekerja pada tubuh manusia, dibutuhkan suatu perasaan seperti manusia yang memiliki toleransi antara “ya” dan “tidak”. Untuk itu dibutuhkan Fuzzy Logic atau logika fuzzy  dan sering juga disebut konsep perasa atau logika samar. Fuzzy Logic merupakan kecerdasan buatan yang pertama kali dipublikasikan oleh Prof.Dr. Lotfi Zadeh yang berasal dari Pakistan. Logika ini berhubungan dengan nilai yang samar, maksudnya sebuah nilai tidak hanya dapat bernilai “ya” atau “tidak”, tetapi dapat bernilai benar dan salah secara bersamaan. Sebagai contoh ada robot yang diberikan halangan di depannya hanya diberikan peringatan “awas”, maka robot tersebut dengan sendirinya dapat memutuskan untuk menghindar. Dan kata “awas” pun akan menyebabkan posisi menghindar yang berbeda-beda tergantung intensitas atau sampai sejauh manakah instruksi “awas” tersebut disampaikan. Pada robot yang masih menggunakan sistem konvensional belum bisa mengidentifikasi dan memutuskan sendiri untuk menghindar ketika diberikan halangan yang sama di depannya.

Dimanakah penerapan Sistem Cerdas?
Sesuai yang dibahas sebelumnya, bahwa sistem cerdas menerapkan cara berpikir dan bertindak manusia, maka sebenarnya contoh penerapannya juga sudah banyak kita temui dalam kehidupan sehar-hari. Misalnya pada game DOTA, Pro Evolution Soccer, Angry Birds, dll. Dalam games tersebut sebenarnya juga berlaku hukum-hukum aksi-reaksi dan terjadi interaksi antar komponen yang terkait di dalam game tersebut layaknya di dunia nyata. Dalam game Angry Birds misalnya, kita harus melontarkan burungnya dengan sudut yang tepat sehingga bisa mengenai bagian tertentu dari tumpukan balok yang memungkinkan untuk mengahancurkannya secara total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar